All posts by Info Wisata Sumbar

i'm the guide for your trip

Puncak Gagoan Solok Menelan Korban

Solok –  Keindahan alam Puncak Gagoan memang cukup membuai setiap pengunjungnya. Dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata dan padang rumput layaknya seperti di luar negeri.
SAMSUNG CAMERA PICTURES
Destinasi wisata alam yang berada di Nagari Paninggahan Kabupaten Solok dikelola secara swadaya masyarakat sekitar.
Diduga akibat tak bisa menguasai kendaraan di jalan yang licin, pengendara motor terpeleset hingga masuk jurang. Akibatnya, dua korban yang merupakan mahasiswa itu meninggal di tempat .
Tepatnya, di Jorong Koto Baru Tambak, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok.
Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, kejadian naas yang menimpa korban Uci Purnama Sari (21) bersama rekannya Silvia Windari (21) terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu 9 Agustus 2017.
Usai menikmati keindahan alam, kedua korban berniat meninggalkan area Puncak Gagoan dengan mengendarai sepeda motor Mio Nopol BA 2804 ND. Namun sampai di Tempat Kejadian Perkara, motor yang dikemudikan Uci dengan membonceng rekannya Silvia Windari diduga kendaraannya tergelincir karena jalan licin. Seketika kedua korban berikut sepeda motornya terjun kedalam jurang.
“Diduga tidak bisa mengendalikan kendaraannya , korban bersama kendaraannya masuk ke dalam jurang,” sebut Kapolres Solok Kota AKBP Doni Setiawan melalui Kasat Lantas Iptu Bayful Yendri, Kamis Agustus 2017.
Korban Silvia Windari tercatat sebagai mahasiswi di salah satu Universitas di Kota Padang dan berasal dari Kab. Sijunjung. Sedangkan Uci Purnama Sari juga berstatus mahasiswi asal Jorong Rumbai Nagari Padang Laweh Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar.
“Kedua korban baik pengendara maupun pembonceng mengalami luka parah di bagian kepala dan diduga langsung meninggal ditempat kejadian perkara,” terang Bayful.
Ada kisah yang cukup tragis terkait dengan korban Silvia Wandari . Ia menuliskan kata-kata yang terkesan menyampaikan pesan perpisahan kepada teman dekatnya. Ia seolah telah memiliki firasat akan kejadian yang akan menimpanya.(bd)

Mentawai

Mentawai

Empat Pulau membentuk bagian pulau Mentawai dipesisir pantai Sumatera Barat ; Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Selain budaya dan sikerei nya , mentawai juga terkenal di dunia dengan ombaknya yang menjadi surga bagi para peselancar dunia. Terdapat 38 titik surfing dengan jenis-jenis ombak terindah di dunia. Di pulau ini terdapat beberapa resort yang biasa menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur. Untuk menuju pulau mentawai dapat menggunakan kapal penumpang dengan 10 jam perjalanan dari Kota Padang.

Four islands forming part of the Mentawai islands coastal area of West Sumatra; Siberut, Sipora, North Pagai, South Pagai. In addition to its cultural and “sikerei”, Mentawai is also famous for big waves in the world and become a heaven for surfers. There are 38 points of surfing area with the best kinds of waves in the world. On this island there are several resorts that usually become tourist destination for a vacation. To reach the Mentawai islands we can ride passengers boat with 10 hours traveling from Padang city.

http://www.theshadowmentawai.com

Danau Maninjau / Maninjau Lake

Danau Maninjau

Danau Maninjau

Danau Maninjau terletak di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, sekitar 140 km sebelah utara Kota Padang. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter diatas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km2 dengan kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang meyerupai seperti dinding. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan seperti berenang, memancing serta bertualang dengan sepeda mengelilingi danau. Fasilitas di sekitar danau seperti homestay, hotel, café, serta berbagai kuliner khas masyarakat Maninjau seperti Palai Rinuak, Bada Salai, Ikan Bakar, Pensi yang tidak terdapat di daerah lain.

Maninjau Lake

Sitting on the banks of the lake, you’ll feel as if you are sitting on the beach, minus the sand. The lapping small waves touch the tip of your toes. As a volcanic lake on 461,50 meter from the sea level, this lake is 99,5 km2 and 495 m depth. Formed by a volcanic eruption of Sitinjau Mountain (according to local legend) hills are surrounded the lake resembled walls. This lake is located in Tanjung Raya sub-district in Agam regency about 140 km to the north of Padang. Outdoor activities such as swimming, fishing and biking around the lake are some of things you can do here. Hotels, homestay, cafes, and restaurant with this region various traditional specific culinary like “fish Palai Rinuak, Bada Salai, Grilled and Pensi” can be found around the lake.

Danau Singkarak / Singkarak Lake

Danau Singkarak TDS

Danau Singkarak

Danau Singkarak merupakan  danau vulkanik dengan luas 107,8 km2 yang terletak diantara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Lokasi objek wisata ini mudah dijangkau dengan jarak tempuh 86 km dari pusat kota Padang  dan 36 km dari kota Bukittinggi. Danau Singkarak dihuni oleh spesies ikan yang hanya bisa hidup di perairan ini dinamakan Ikan Bilih oleh masyarakat setempat. Tersedia beberapa fasilitas seperti hotel, restaurant dan toko souvenir. Beberapa wktivitas wisata dapat dilakukan seperti memancing dan bersampan ke tengah danau.

Singkarak Lake

Water… just water all around, this volcanic lake is the 2nd widest lake in Indonesia, with an area about 107,8 km and located in two regency,  Tanah Datar and Solok. It is the upper stream of Batang Ombilin river , the source of power togenerate the hydroelectric power turbine. Located 36 km from Bukittingi and 86 km from Padang, the vast lake which is the habitat of endemic fish “Ikan Bilih”, is a spot for boating and fishing.

Museum Kereta Api / The Train Museum

Museum Kereta Api

Museum Kereta Api

Bangunan ini dulunya merupakan Stasiun Kereta api yang dibangun pada tahun 1912. Namun sejak Desember 2003 ketika pengangkutan batubara ke Padang tidak laagi menggunakan kereta api maka stasiun  kereta api ini tidak lagi difungsikan. Pada tanggal 17 Desember 2005 bagunan ini diresmikan sebagai Museum Kereta Api. Disini dapat ditemukan berbagai macam peralatan perKeretaapian yang sudah berumur lebih dari 100 tahun, beserta informasinya yang lengkap. Kembalinya kereta uap E 10 60 “Mak Itam” yang diresmikan tanggal 21 Februari 2009 menambah lengkapnya koleksi museum dengan nuansa noltalgianya yang kental.

The Train Museum

In the past this building was the Train Station that was built in 1912. But since December 2003 when transport of coal to Padang no longer uses the train, this station is no longer functioned and on December  17th, 2005 the building was officially opened as the Train Museum.  The return of steam train E 10 60 “Mak Itam” which was decleared on February 21th, 2009, adding the complete collection of the museum with a strong sense of nostalgia.

Danau Kembar / Twin Lake

Danau Kembar Solok

Danau Kembar

Danau Diatas dan Danau Dibawah  (danau kembar) berjarak 56 km dari kota Padang dan dapat ditempuh sekitar 2 jam dengan kendaraan pada jalur Padang ke Muara Labuh. Meskipun disebut kembar, keduanya sungguh berbeda baik luas, bentuk maupun ketinggiannya. Kedua danau tersebut berada berdampingan di jajaran Bukit Barisan. Jarak di antara  keduanya hanya sekitar 300 meter  sehingga disebutlah Danau Kembar. Kawasan Danau kembar ini juga memiliki agrotourism yang luas dan khas, seperti perkebunan the, markisa dan sayur mayur. Di kawasan ini tersedia fasilitas cottage, restoran dan coffe shop juga dapat dilakukan kegiatan wisata seperti tracking, olah raga air, dan kegiatan rekreasi lainnya.

Twin Lake

Danau Diatas and Danau Dibawah (Twin Lakes) is located 56 km from the city of Padang and can be reached about 1,5 hours by public transportation on the path Padang to Muara Labuh. Although those lakes is called a twin, both are quite different from either area, shape and height. Both lakes are located side by side in the range of Bukit barisan. The distance between them is only about 300 meter so it is called the Twin Lakes.  Twin Lakes region also has a wide Agrotourism, such as tea plantations, passion fruit and vegetables. Having facilities in this area such as cottage, restaurant and coffe shop as well as can also do tourism activities : tracking, water sport and other recreation activities.

Lembah Harau / Harau Valley

Lembah Harau

Lembah Harau

Lembah Harau merupakan salah satu objek wisata utama di Kabupaten 50 Kota, terletak di Kecamatan Tarang Harau berjarak 134 km dari kota Padang. Lembah Harau diapit dinding dengan ketinggian 100-500 meter. Disini anda bisa menikmati fasilitas pariwisata seperti kolam renang, taman satwa, arena bermain anak-anak, taman kupu-kupu, sepeda air, took souvenir, gazebo, dan lain-lain.

Harau Valley

Suurounded by two step colorfull rock hill with 100 m to 500 height, these unique rocks are even dubbed by some rock climbers as the Yosemite of Indonesia. Green paddy fields stretch between the rocks, a view that can take your breath away. Harau Valley is situated in sub-district Tarang and 134 km from Padang. It is one of main tourism spot of 50 Kota regency. Some facilities such as swimming pool, play ground, animal park, butterfly garden, water bike, gazebo and souvenir shops can be found here. The valley which cover 270,5 acres is a sanctuary of many rare tropical rain forest plant and animals that are endemic Indonesia, a nature reserve.

Pantai Carocok / Carocok Beach

Pantai Carocok

Pantai Carocok

Objek wisata ini merupakan ikon pariwisata Pesisir Selatan, berada disisi barat kota Painan dengan jarak 77 km dari Padang dan dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan darat. Di pantai Carocok ini telah tersedia berbagai sarana aktraksi wisata yang disuguhkan setiap hari sabtu, minggu dan hari libur lainnya. Atraksi wisata tersebut antara lain Jet Ski, Banana Boat, Parasailing, Flying Fish serta pertunjukan music setiap 2 minggu sekali. Disamping itu juga tersedia kapal wisata, snorkeling dan scuba diving, bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan terumbu karang. Dikawasan Pantai Carocok ini juga telah tersedia gazebo yang dihubungkan oleh jembatan serta lapangan parkir yang luas.

Carocok Beach

This beach is a piece of heaven that will remind you of carribean beaches. As tourism icon of Pesisir Selatan Regency. It is situated 77 km from Padang and 2 hours by bus. Offering  jet ski, banana boat, parasailing, fly fish and music performance every two weeks, this beach is a fantastic place to relax. If you want to enjoy the beauty of coral reef in this part, you can also go diving and snorkeling or just sailing by tourism boat. Seeing the sunset of the gazebo which connected by bridge on the sea is also recommended.

Ngalau Indah / “Indah” Cave

Ngalau Indah

Ngalau Indah

Ngalau Indah merupakan kawasan gua yang berada di lereng bukit Simarajo, Kota Payakumbuh, dengan ketinggian 640 meter diatas permukaan laut dan memiliki kontur sangat unik, berundak dan bebatuan indah. Pada objek wisata ini terdapat staglamit dan staglatit yang masih lestari dan didiami oleh burung layang-layang serta satwa-satwa  sejenis yang membuat ini menjadi ciri khas dari Ngalau Indah ini.

“Indah” Cave

Remember Jule verne’s Journey to The Center of The Earth? When you step into this cave which is situated on slope of Simarajo hill Payakumbuah City, you can have the same experience. With high rise staglamit cover the ceiling of the cave or the staglatit on its floor, it offers magnificent view of natural wonders. Situated 640 meters from sea levels, it has unique land countours. Some swallow and other reside inside the cave, give a glimpse of beautiful  wild life on the sunset and the dawn.

Jembatan Akar / Root Bridge

Jembatan Akar

Jembatan Akar

Jembatan Akar merupakan jembatan yang terbentuk dari jalinan dua akar pohon yang tumbuh bersebrangan dan membentang diatas aliran sungai Batang Bayang di kecamatan Bayang  Utara, kabupaten Pesisir Selatan. Terletak sekitar 88 km sebelah selatan kota padang. 5 km sebelum memasuki Painan kita akan belok kiri mengikuti jalan sepanjang 18 km. Jembatan ini memiliki panjang 25 m dan lebar 1,5 meter dengan ketinggian dari permukaan sungaisekitar 10 meter, mulai dibentuk pada tahun 1890 dan baru dapat digunakan pada tahun 1916. Dengan kata lain proses merajut akar menjadi jembatan ini membutuhkan waktu lebih kurang 26 tahun. Saat ini kondisinya semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya.

Root Bridge

Just like the imagination from the pre historic time, but fortunately this bridge is not fantasy. It is a natural phenomenon. The bridge is made of the interlacing root of two big trees on each side of the river, a process that has taken time for about 26 years. Located about 88 km to south of Padang, it is just 5 km to the left before coming to painan and then 18 km away from the main road. This naturally formed bridge has 25 meters long and 1,5 meters wide and 10 meters away from the sureface of the river. The bridge from the root af banyan trees extends over Batang Bayang river that actually has its upper reach at The Twin Lake in Solok Regency.